Anda pernah mengenal orang dengan ciri-ciri seperti ini? 1.
Sering menampilkan sikap yang menarik ke orang yang baru dikenal / bos/ atasan,
cenderung dibuat-buat, memesona, dan menebarkan sikap hangat; 2. Beranggapan
dirinya yang paling penting dan harus diistimewakan; 3. Sering memperlihatkan
perlakuan yang impulsif (meledak-ledak), sulit menunda dan mengendalikan emosi;
4. Hubungan pertemanan atau hubungan sosial yang singkat;5. Sering berbohong,
menipu, dan mengkhianati; 6. Kurang tanggung jawab atas perbuatannya, berani
mengambil keputusan berisiko dan tidak dapat belajar dari pengalaman; 7. Kurang
mampu merasakan perasaan orang lain, tidak peduli orang lain menderita;
8.Cenderung menyalahkan orang lain untuk apa yang telah dilakukannya.
Jika ya, selamat anda bisa jadi pernah atau sedang berinteraksi
dengan seorang psikopat!
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, psikopat adalah orang yang
karena kelainan jiwa menunjukkan perilaku yang menyimpang sehingga mengalami
kesulitan dl pergaulan. Psikopat merupakan gangguan jiwa, namun bukan termasuk kegilaan
(schizo), karena seorang psikopat
sadar sepenuhnya atas perbuatannya, oleh karena itu psikopat memiliki kategori
sendiri, yaitu psikotik.
Sifat dasar seorang psikopat adalah tidak mampu berempati
kepada orang lain secara emosional, namun dia dapat mempelajarinya secara
intelektual. Digabungkan dengan sifat impulsif untuk mencapai / memiliki
sesuatu, dan memiliki kecerdasan untuk mengobservasi dan memanipulasi
targetnya, seorang psikopat dapat mengurangi kualitas hidup targetnya secara
signifikan dengan mengurangi kepercayaan diri targetnya, memicu konflik secara
persisten dan menyerap sumber daya (dan esens kehidupan) targetnya. Hal ini
dilakukan oleh psikopat untuk mencapai hal yang diinginkannya tersebut. Para psikopat
bersembunyi melalui berbohong, mencurangi, mencuri, memanipulasi, mengorbankan,
dan menghancurkan targetnya.
Satu persen dari populasi dunia adalah pengidap psikopat dan
publik saat ini masih mempercayai bahwa psikopat adalah pembunuh yang hanya ada
di organisasi kriminal, penjara atau kisah thriller,
padahal ini hanyalah 15-20 persen dari total psikopat. Selebihnya adalah
pribadi yang berpenampilan sempurna, pandai bertutur kata, mempesona, mempunyai
daya tarik luar biasa dan menyenangkan.
Seorang psikolog kriminal dari University of Sidney,
Australia, Dr John Clark berpendapat bahwa kebanyakan psikopat justru berada di
ruang rapat, kursi parlemen bahkan ruangan seorang CEO. Penelitian Dr. Paul
Babiak dan Prof. Bob Hare dari University of British Columbia bahkan menyatakan
bahwa dari 1 dari 25 pemimpin bisnis bisa jadi adalah psikopat.
Mereka yang disebut psikopat organisasi kini disinyalir berkembang
pesat di dunia bisnis, karena kezaliman dan nafsu mereka sering kali
disalahartikan oleh pimpinan puncak sebagai ambisi dan keterampilan memimpin.
Psikopat organisasi akan melakukan apa saja untuk mendapatkan kekuasaan,
status, dan upah yang mereka inginkan. Perbedaan psikopat kriminal dengan
psikopat organisasi adalah, psikopat kriminal menghancurkan korban secara
fisik, sedangkan psikopat tempat kerja menghancurkan korbannya secara
psikologis
Gangguan ini tidak terlihat, sebab psikopat organisasi mampu
melakukan penyamaran karena memiliki daya tarik tinggi, status tinggi dan
melakukan manipulasi perilaku di tempat kerja. Hasil penelitian Babiak &
Hare menunjukan
bahwa psikopat sebenarnya punya kinerja manajerial yang buruk tetapi mereka
mampu menaikkan karirnya hingga di puncak pimpinan karena mampu menutupi
kelemahannya dari atasan maupun bawahan secara baik dan menawan.
Kondisi ini kata Dr Babiak, membuat orang sulit membedakan
mana pemimpin yang benar-benar berbakat dan mana yang psikopat. "Semakin
tinggi jabatan seorang psikopat maka semakin tampak baik mereka terlihat dengan
kharisma dan gaya bicaranya yang baik," timpal Prof Hare. Tapi jika
melihat hasil kinerja mereka yang sesungguhnya dengan tingkat produktivitas
yang dihasilkan menurut Prof Hare itu sangat menyedihkan. Psikopat ini terlihat
berprestasi karena mampu menggunakan pesonanya, melakukan manipulasi,
intimidasi atau apa pun yang diperlukannya.
Masalahnya adalah, hal yang sangat kita cari dalam diri para
pemimpin dimiliki oleh para psikopat, yaitu kemampuan meyakinkan orang lain.
Oleh karena itu tidak heran jika beberapa profesi yang memerlukan keahlian
tersebut seperti politik maupun bisnis menjadi magnet bagi orang-orang yang
memiliki gangguan psikopati Pengidap psikopat secara alami mereka dapat menarik
Anda dengan pesonanya dan menempatkannya dalam bahasa yang tepat dan terdengar
seperti pemimpin yang karismatik.
Siapa yang biasanya menjadi korban? Tentunya orang-orang yang
dapat mereka manipulasi, secara spesifik biasanya anak buahnya atau orang-orang
yang dianggap memiliki kedudukan dibawahnya dalam organisasi. Psikopat akan
membuat mereka terlihat buruk di depan atasannya, menyebarkan gosip yang
membuat mereka dikucilkan oleh lingkungan sekitarnya dan bahkan secara frontal melakukan
intimidasi.
Psikopat sangat sulit, atau bahkan mustahil untuk disembuhkan.
Di beberapa negara maju undang-undang antipsikopat telah dicanangkan untuk
melindungi korban psikopat. Di Belanda, Undang-Undang Antipsikopat diluncurkan
dua kali pada abad ke-20 dan di tahun 2002. Demikian pula di Amerika Serikat,
hukum antipsikopat dimulai tahun 1930-an.
Namun sayangnya namun di Indonesia, perlindungan hukum
semacam ini belum tersedia yang mengakibatkan perilaku psikopat dapat menjamur
asalkan tidak menimbulkan tindak kriminal. Walaupun pengidap psikopat sulit
diubah perilakunya, namun menurut Dr. Hare terdapat beberapa yang dapat kita
lakukan untuk menghadapi psikopat, antara lain:
1 Apa
pun alasan yang membuat Anda sampai terlibat dengan psikopat, jangan
menyalahkan diri sendiri karena sikap dan perilakunya. Psikopat biasanya mampu
memesona orang lain sehingga bisa mendapatkan apa yang ia inginkan. Ia
cenderung menjerat siapa saja agar memikirkan dan memenuhi keinginannya, bukan
hanya Anda. Sadarilah bahwa Anda belum mengetahui hal ini. Jika bukan Anda,
akan ada orang lain yang mengalaminya. Semua ini terjadi karena ia sendiri dan
perilakunya yang mengerikan, bukan karena Anda.
2 Biasakan
memastikan lagi apa yang ia ceritakan. Sebisa mungkin, pastikan kebenaran
informasi yang ia berikan dengan bertanya kepada teman, rekan kerja, atau
melalui internet. Sekalipun ia memberikan informasi yang layak dipercaya,
seseorang dengan kecenderungan psikopat sudah sepantasnya diragukan. Pikirkan
lagi lebih lanjut: apakah hal ini terjadi secara tidak sengaja? Apakah ia
berbohong dengan niat tertentu? Apakah ucapannya tidak sepenuhnya benar?
Berusahalah mencari sumber lain untuk memastikan apakah informasi yang Anda
peroleh memang benar.
3 Bersikaplah
skeptis terhadap ucapan dan tindakannya. Psikopat suka berbohong,
memanipulasi, tidak mampu berempati, dan memanfaatkan orang lain untuk
mendapatkan keinginannya. Jangan pernah memercayai begitu saja ucapan dan
tindakan seorang psikopat. Anda bisa menjaga skeptisisme dengan tidak
memercayai apa pun yang Anda dengar, baca, atau bahkan lihat sendiri sebab ia
mungkin melakukan hal tersebut demi kepentingan pribadi. Gunakan cara pandang
ini ketika menghadapi orang yang Anda curigai sedang mengalami gangguan
psikopat.
4 Jangan
bertengkar dengannya. Psikopat selalu berusaha mengendalikan orang lain
secara psikologis dan fisik. Ia ingin menjadi penentu dengan berusaha merayu,
mengintimidasi, memanipulasi, dan menggunakan kekerasan agar bisa berkuasa.
Dalam pertengkaran, psikopat harus selalu menang dengan cara apa pun. Oleh
sebab itu, Anda akan kesulitan membela diri dan bisa mengalami trauma emosi dan
fisik yang serius. Jika hal ini terjadi, jangan ditanggapi. Gunakan cara lain
agar ia tahu bahwa Anda tidak mau terlibat dalam urusan seperti ini.
5
Jangan
meminjamkan apa pun kepadanya. Jika ia meminta sesuatu kepada Anda, berikan
alasan yang masuk akal untuk menolaknya agar ia tidak marah. Jika tidak, ia
akan mencari kesempatan untuk menyakiti Anda (bukan hanya secara fisik) karena
menolak permintaannya. Berusahalah membuatnya yakin bahwa Anda tidak bisa
memenuhi keinginannya.
6
Bersikaplah
sangat toleran dan sabar. Jika Anda harus menjalani hidup dengan seorang
psikopat untuk selamanya, Anda harus memiliki toleransi dan kesabaran yang
sangat besar untuk memproteksi diri. Anda harus bisa berkompromi setiap kali
menghadapi masalah dengannya. Tidak ada gunanya mempertahankan pendirian dan
menentang pendapat orang seperti ini. Berusahalah menjauhi orang ini sebisa
mungkin. Jika tidak bisa, jangan memedulikan ucapannya.
7 Jangan
perlihatkan kelemahan Anda. Menutupi kelemahan dari seorang psikopat
adalah cara melindungi aspek emosional Anda yang bisa ia serang. Ada sisi
tertentu dari kehidupan Anda yang tidak perlu Anda tunjukkan kepadanya agar
tidak dimanipulasi. Seorang psikopat akan memanfaatkan kelemahan ini dan tidak
pernah mau melepaskan Anda lagi. Ia tahu bahwa setiap orang memiliki kelemahan
sehingga ia mengandalkan hal ini untuk memanipulasi orang-orang di sekitarnya.
Jangan biarkan ia memanfaatkan Anda dengan selalu menyadari dan menguatkan diri
sendiri.
Kesadaran organisasi / institusi dalam
menghadapi psikopat organisasi juga perlu ditingkatkan, antara lain dengan
melakukan asesmen psikologi secara berkala terhadap jajaran pegawai dan
manajemennya. Melalui mekanisme ini, organisasi mampu merekrut orang-orang
terbaik yang memiliki keahlian memimpin yang mumpuni, bukan sekadar manajemen
psikopat yang mampu menimbulkan kesan baik tanpa memberikan kontribusi
produktivitas yang signifikan dan bahkan menurunkan tingkat produktivitas dari
lingkungan kerjanya.
Di akhir kata, semoga kita menjadi orang
orang yang beruntung yang tidak perlu membuang waktu, energi dan pikiran kita, dan diberikan kesabaran lebih untuk
menghadapi segala tantangan.
1 comment:
Good Explanation Men
Post a Comment